Total Pageviews

Saturday, January 11, 2014

GAGAL??? NO PROBLEM!!!



Seringkali dalam melakukan suatu usaha atau perjuangan kita terbentur kenyataan bahwa hasil akhir yang cemerlang tidak semudah yang kita rencanakan. Banyak hambatan, rintangan yang menghadang yang memaksa kita untuk mengambil strategi yang lebih baik atau bahkan yang terbaik yang kita miliki. Hampir semua orang begitu enggan dan tidak mau mendengar dengan kata ini, “GAGAL”.

Gagal menurut bahasa berarti tidak berhasil, tidak tercapai maksudnya atau kebalikan dari kata SUKSES. Kegagalan menjadi suatu momok yang sulit dihapuskan. Hal ini diakibatkan oleh kesalahan sudut pandang manusia dalam melihat perspektif usaha, juga karena minimnya pengertian tentang hakikat perjuangan.

Orang memberi nilai yang tinggi bagi siapa saja yang mampu menghasilkan sesuatu yang hebat, namun akan memandang rendah dan mencemooh siapa saja yang gagal menghasilkan sesuatu yang hebat itu. Lihat saja, masyarakat akan mengacungkan jempol dan memberi pujian pada murid yang berhasil menjadi siswa teladan atau juara karate. Sebaliknya, masyarakat akan menertawakan bahkan mencibir seorang murid yang tidak lulus ujian atau kalah dalam perlombaan.

Tetapi, apakah benar, orang-orang yang sukses, siswa teladan dan juara karate itu mempunyai nilai dan derajat lebih tinggi dari orang-orang yang gagal?
Jawabannya tidak!

Manusia hanya mampu berencana dan berikhtiar, namun hasil dari ikhtiar itu merupakan urusan Allah SWT. Entah itu sukses atau gagal, segalanya telah diatur sedemikian rupa. Yang perlu diingat, Allah menilai ikhtiar, kesungguhan dan semangat kita dalam usaha menuju suatu hasil akhir. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berijtihad dalam menyelesaikan suatu perkara dan ijtihadnya itu salah, maka ia mendapat satu pahala. Dan barangsiapa berijtihad dan ijtihadnya itu benar, maka ia mendapat dua pahala. Jelas sekali bahwa Allah sangat menghargai suatu usaha manusia meski usaha itu gagal.

Ada pepatah yang berbunyi “Kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan”. Ini berarti kegagalan merupakan suatu persiapan menuju kesuksesan atau hasil akhir yang diinginkan. Saya sendiri dulu tidak terlalu meyakini pepatah ini sehingga saya sering kecewa dan marah jika apa yang telah saya usahakan dengan penuh perjuangan ternyata gagal dan tidak memuaskan.Tetapi beberapa tahun kemudian saya sadar, ternyata pepatah itu benar! SubhanAllah, keinginan yang gagal diraih sebelumnya ternyata berhasil digapai bahkan lebih dari yang diharapkan beberapa tahun kemudian. Kadang saya sendiri merasa berdosa telah berburuk sangka kepada Allah yang telah mengabulkan keinginan-keinginan saya walaupun perlu waktu untuk menunggunya.

Ada satu pepatah lagi yang menarik, “Kita tidak akan pernah menang jika kita tidak pernah mencoba”. Artinya, kita harus memulainya dari angka 0 jika ingin mendapatkan angka 10. Kita harus merasakan kegagalan (terkadang berulangkali), jika ingin merasakan kesuksesan.

Gagal bukan suatu masalah besar, yang menjadi masalah adalah jika kita malas untuk berusaha dan hanya menginginkan hasil akhir yang cemerlang yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita pada jalan pintas berupa kecurangan dan kemusyrikan. (Naudzubillah Min Dzalik).

Janganlah putus asa dan berpikir negatif jika kamu gagal meraih sesuatu. Berpikirlah jika hari ini kamu gagal, itu berati Allah tengah mempersiapkan kesuksesan yang lebih indah untuk kamu raih di kemudian hari.  Yang kamu perlukan hanya kesabaran dalam menunggu kesuksesan yang suatu saat pasti Allah berikan, tentunya kamu juga jangan pernah berhenti untuk mengusahakannya.

So, untuk yang hari ini memperoleh kegagalan, berbahagialah! Karena Allah sedang mempersiapkan kesuksesan yang jauh lebih indah untuk kamu nikmati suatu saat nanti. OK??.
WAllahu A’lam Bishowab

muhamadth

Thursday, January 9, 2014

MUSYAWARAH CABANG V IPM DUKUHTURI


“Mencoba bangkit di tengah kevakuman”



Pada penghujung tahun 2013 (28/12/2013), PC IPM Dukuhturi (Kabupaten Tegal) yang dinahkodai Ipmawan Darto dkk,  menyelenggarakan agenda puncak yaitu musyawarah cabang. Musyawarah cabang (Musycab) Dukuhturi ke-5 ini terbilang “luar biasa”, mengingat PC IPM Dukuhturi periode ini sebenarnya tengah mengalami kevakuman. “Personil PC IPM Dukuhturi sebagian besar sudah hijrah ke luar kota untuk kuliah maupun bekerja. Hanya ada 5 orang yang masih bertahan di Tegal”, ujar Ipmawati Aeda Fitriana yang menjabat sebagai Sekretaris Umum. Sementara itu, menurut Ipmawan Bahtiar selaku ketua panitia, ranting-ranting IPM di cabang dukuhturi yang terdiri dari 3 ranting desa, 2 ranting sekolah dan 1 ranting panti asuhan mengalami kelesuan bahkan kevakuman. Keadaan ini sangat menyulitkan PC IPM untuk berkembang.
Musycab yang dibuka sekitar pukul 09.30 WIB di SMP Muhammadiyah Dukuhturi ini berjalan dengan cukup lancar. Berhubung musyawirin hampir semuanya merupakan anggota baru (kelas VII), maka musycab disisipi sesi-sesi perkaderan. Pengenalan IPM, curah pendapat, dan outbond, mewarnai musycab ke-5 ini. Pada sidang pleno terakhir yaitu pemilihan formatur, diputuskan untuk ditunda dalam jangka waktu yang telah disepakati paska musycab. Hal ini dimaksudkan agar suksesi pimpinan cabang lebih matang.
“Setelah kesulitan pasti ada kemudahan”, begitulah ungkapan dan harapan dari kawan-kawan PC IPM Dukuhturi yang telah purna bakti. Semoga PC IPM baru yang nanti terpilih bisa membawa kembali kejayaan IPM di cabang Dukuhturi dalam menjalankan amanah mulia ini. Aamiin.

Charity for blog development

Bagi yang ingin menyisihkan sebagian rezekinya untuk pengembangan blog ini, silahkan kirim ke rek BNI Cab. Semarang 0162468167
atas nama Muhamad Taufik Hidayat . Terimakasih. ;-)